Efektif Antisipasi Corona, Yuk Membiasakan Anak Memakai Masker
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tak hanya orangtua, saat pandemi seperti sekarang ini, anak juga dibiasakan mengenakan masker. Pemakaian masker dinilai lebih efektif ketimbang jaga jarak atau diam di rumah.
Masker dipandang sebagai perlengkapan yang kritis dalam menekan penyebaran virus SARS-Cov-2 terlebih jika masyarakat semua memakainya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC. Anak-anak di atas usia 2 tahun harus memakai masker di area publik merujuk rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP) dan CDC. Utamanya dalam situasi dimana jaga jarak sulit diterapkan. (Baca: Inilah Pintu-pintu Surga untuk Perempuan)
Masalahnya, meminta anak memakai masker bisa menjadi suatu tantangan tersendiri. Padahal anak-anak rentan terkena Covid-19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan hingga bulan Juli 2020, keseluruhan tercatat 70 persen dari kasus anak meninggal karena infeksi Covid-19 di usia di bawah enam tahun. “Covid-19 menyebar terutama dari orang ke orang melalui doplet pernapasan seperti batuk, bersin, atau ketika berbicara.
Masker berperan sebagai penghalang untuk mencegah penyebaran droplet,” jelas Jeffrey Kahn, MD, kepala penyakit infeksi anak di UT Southwestern Medical Center, AS dikutip dari Healthline. Disamping memakai masker, menjaga jarak, membatasi interaksi, dan di rumah saja adalah protokol kesehatan lain yang harus dipatuhi.
Memilih masker untuk anak, haruslah yang pas atau muat di wajahnya sehingga efektif dalam mencegah penularan virus ini. Demikian dikatakan Vivek Cherian, MD. Hal ini tidak selalu mudah, karena kebanyakan masker diperuntukkan bagi orang dewasa. Masker untuk anak harus menutup wajah dan mulut tapi di saat bersamaan tidak menyulitkan anak untuk bernapas. (Baca juga: Pilkada di Masa Pandemi, Perlu Ada Jaminan dari Penyelenggara Pemilu)
Jikapun orangtua merasa kesulitan mencari masker yang pas, tidak ada salahnya untuk membuatnya sendiri. Yang harus diperhatikan adalah masker berbahan kain itu harus terdiri dari dua lapis dan terbuat dari bahan katun, seperti direkomendasikan CDC. Anak-anak di atas usia dua tahun harus memakai masker jika keluar rumah.
“Untuk anak berkebutuhan khusus yang menyulitkan mereka untuk mamai masker, cara terbaik adalah menghindari kerumunan atau interaksis sosial dimana masker diperlukan,” beber Kahn. Namun WHO menyarankan agar anak-anak tidak memakai masker ketika mereka melakukan aktifivitas fisik seperti olahraga, lompat, berlari, atau permainan lain yang sarat aktivitas fisik.
Dikhawatirkan anak malah kesulitan untuk bernapas. Orangtua harus memastikan ketika anak bermain untuk menjaga jarak dengan orang lain setidaknya satu meter. Batasi juga anak yang bermain dengan anak Anda, siapkan hand sanitizer jika tidak ada wastafel. (Baca juga: Dua Sekolah di Solo Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka)
Lalu bagaimana caranya untuk membiasakan anak memakai masker? Hal ini sebaiknya dimulai dari orangtua atau anggota keluarga lain yang selalu memakai masker ketika keluar rumah. Inilah yang dilakukan oleh Penyintas Covid-19 Made Rossalita Mirah Utami dalam talkshow “Jaga Keluarga dengan 3M” di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta. Lita, begitu ia biasa disapa, selalu mengajarkan pada anaknya yang baru berusia 1,5 tahun untuk membiasakan memakai masker jika keluar rumah.
“Saya dan suami selalu mencontohkan kepada anak jika keluar rumah selalu memakai masker. Dengan melihat ayah dan ibunya memakai masker, anak akan mengikuti,” ujar Lita melalui Zoom. Bukan hal yang mudah awalnya membuat anak terbiasa dengan protokol kesehatan yang satu itu, tetapi ia berusaha sebaik mungkinmemberikan pengertian kepada anak agar menutup hidung hingga mulutnya saat keluar rumah. (Lihat videonya: Pengelola Kantor Wajib Patuhi Protokol Kesehatan)
Dia menganalogikan masker sebagai alas kaki yang wajib dikenakan jika keluar rumah. “Memakai masker itu sama seperti menggunakan sandal jika keluar rumah. Jadi, saya katakan kepada anak saya, kalau tidak mau pakai masker rencana mau jalan-jalan batal,” pungkas Lita. (Sri Noviarni)
Lihat Juga: Pengendali Saham KB Bank Sponsori Operasi Jantung Gratis 10 Anak Indonesia di Korea Selatan
Masker dipandang sebagai perlengkapan yang kritis dalam menekan penyebaran virus SARS-Cov-2 terlebih jika masyarakat semua memakainya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC. Anak-anak di atas usia 2 tahun harus memakai masker di area publik merujuk rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP) dan CDC. Utamanya dalam situasi dimana jaga jarak sulit diterapkan. (Baca: Inilah Pintu-pintu Surga untuk Perempuan)
Masalahnya, meminta anak memakai masker bisa menjadi suatu tantangan tersendiri. Padahal anak-anak rentan terkena Covid-19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan hingga bulan Juli 2020, keseluruhan tercatat 70 persen dari kasus anak meninggal karena infeksi Covid-19 di usia di bawah enam tahun. “Covid-19 menyebar terutama dari orang ke orang melalui doplet pernapasan seperti batuk, bersin, atau ketika berbicara.
Masker berperan sebagai penghalang untuk mencegah penyebaran droplet,” jelas Jeffrey Kahn, MD, kepala penyakit infeksi anak di UT Southwestern Medical Center, AS dikutip dari Healthline. Disamping memakai masker, menjaga jarak, membatasi interaksi, dan di rumah saja adalah protokol kesehatan lain yang harus dipatuhi.
Memilih masker untuk anak, haruslah yang pas atau muat di wajahnya sehingga efektif dalam mencegah penularan virus ini. Demikian dikatakan Vivek Cherian, MD. Hal ini tidak selalu mudah, karena kebanyakan masker diperuntukkan bagi orang dewasa. Masker untuk anak harus menutup wajah dan mulut tapi di saat bersamaan tidak menyulitkan anak untuk bernapas. (Baca juga: Pilkada di Masa Pandemi, Perlu Ada Jaminan dari Penyelenggara Pemilu)
Jikapun orangtua merasa kesulitan mencari masker yang pas, tidak ada salahnya untuk membuatnya sendiri. Yang harus diperhatikan adalah masker berbahan kain itu harus terdiri dari dua lapis dan terbuat dari bahan katun, seperti direkomendasikan CDC. Anak-anak di atas usia dua tahun harus memakai masker jika keluar rumah.
“Untuk anak berkebutuhan khusus yang menyulitkan mereka untuk mamai masker, cara terbaik adalah menghindari kerumunan atau interaksis sosial dimana masker diperlukan,” beber Kahn. Namun WHO menyarankan agar anak-anak tidak memakai masker ketika mereka melakukan aktifivitas fisik seperti olahraga, lompat, berlari, atau permainan lain yang sarat aktivitas fisik.
Dikhawatirkan anak malah kesulitan untuk bernapas. Orangtua harus memastikan ketika anak bermain untuk menjaga jarak dengan orang lain setidaknya satu meter. Batasi juga anak yang bermain dengan anak Anda, siapkan hand sanitizer jika tidak ada wastafel. (Baca juga: Dua Sekolah di Solo Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka)
Lalu bagaimana caranya untuk membiasakan anak memakai masker? Hal ini sebaiknya dimulai dari orangtua atau anggota keluarga lain yang selalu memakai masker ketika keluar rumah. Inilah yang dilakukan oleh Penyintas Covid-19 Made Rossalita Mirah Utami dalam talkshow “Jaga Keluarga dengan 3M” di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta. Lita, begitu ia biasa disapa, selalu mengajarkan pada anaknya yang baru berusia 1,5 tahun untuk membiasakan memakai masker jika keluar rumah.
“Saya dan suami selalu mencontohkan kepada anak jika keluar rumah selalu memakai masker. Dengan melihat ayah dan ibunya memakai masker, anak akan mengikuti,” ujar Lita melalui Zoom. Bukan hal yang mudah awalnya membuat anak terbiasa dengan protokol kesehatan yang satu itu, tetapi ia berusaha sebaik mungkinmemberikan pengertian kepada anak agar menutup hidung hingga mulutnya saat keluar rumah. (Lihat videonya: Pengelola Kantor Wajib Patuhi Protokol Kesehatan)
Dia menganalogikan masker sebagai alas kaki yang wajib dikenakan jika keluar rumah. “Memakai masker itu sama seperti menggunakan sandal jika keluar rumah. Jadi, saya katakan kepada anak saya, kalau tidak mau pakai masker rencana mau jalan-jalan batal,” pungkas Lita. (Sri Noviarni)
Lihat Juga: Pengendali Saham KB Bank Sponsori Operasi Jantung Gratis 10 Anak Indonesia di Korea Selatan
(ysw)